Selasa, 03 Februari 2009

Sejarah Manchester United oleh goal.com

Sejarah Klub
Sepuluh Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Manchester United

Siapa yang mengira kalau salah satu klub terkaya di dunia ini dulu nyaris bangkrut dan berhasil diselamatkan berkat bantuan seekor anjing?

Sejarah, tragedi, dan prestasi. Ketiga hal itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari salah satu klub sepakbola terbesar di dunia, Manchester United.

Mulai dari panjangnya sejarah kelahiran klub yang berisikan kesulitan dari kebangkrutan, hancurnya tim muda yang penuh potensial untuk menjadi yang terbaik di dunia, hingga deretan berbagai piala yang berhasil diraih, semuanya ada dalam klub ini.

Maka tak heran bila para suporter setia United amat bangga akan klubnya dan mewariskan kecintaan mereka akan klub itu secara turun temurun kepada putra dan putri mereka.

Walaupun pada awalnya hanya menjadi klub lokal di daerah Manchester, United sekarang telah menjadi satu fenomena yang membuat mereka memiliki pendukung di seluruh dunia. Nama dan logo klub beserta para pemainnya sudah dikenali dimana-mana yang membuktikan kesuksesan juga mereka raih di luar lapangan hijau.

Di balik semuanya itu, masih ada fakta-fakta menarik yang patut diketahui mengenai klub yang juga dijuluki Setan Merah itu. Sepuluh diantaranya kami tampilkan di bawah ini.

10. Cikal bakal Manchester United terbentuk pada tahun 1878 dari sebuah tim bernama Newton Heath LYR (Lancashire and Yorkshire Railway) yang pemainnya terdiri dari para pekerja di depot kereta api tersebut. Tim itu mengganti nama menjadi Newton Heath Football Club di tahun 1892 dan berkandang di Bank Street. Nama Manchester United sendiri baru resmi dipakai sejak 26 April 1902 dan merupakan hasil dari pertemuan dewan direktur baru yang diketuai oleh John Henry Davies pada saat itu. Sebelumnya nama yang sempat diusulkan adalah Manchester Central, dan juga Manchester Celtic. Hingga akhirnya Louis Rocca mengusulkan nama Manchester United yang kemudian diterima oleh mereka yang hadir.

9. Old Trafford resmi menjadi markas baru Manchester United pada musim 1909-10 yang berawal saat ketua United saat itu John Henry Davies membeli tanah senilai £60 ribu. Ia kemudian meminta arsitek Archibald Leitch untuk merancang stadion itu dengan anggaran sebesar £30 ribu untuk pembangunannya. Rencana awal menunjukkan kalau stadion tersebut akan mampu menampung lebih dari 100 ribu penonton, walau hingga akhirnya saat ini kapasitas resminya tercatat bagi 76.212 penonton. Pertandingan pertama di Old Trafford terjadi pada 19 Februari 1910 melawan Liverpool yang dimenangkan The Reds dengan skor 3-4. Seorang legenda United Sir Bobby Charlton memberi stadion tersebut julukan Theatre of Dreams (Teater Impian).

8. Pada tahun 1902, Newton Heath F.C nyaris mengalami kebangkrutan dan terancam untuk dibubarkan selamanya. Namun klub itu mendapatkan suntikan dana dari John Henry Davies yang saat itu menjadi direktur di Manchester Breweries. Semua berawal saat kapten tim Harry Stafford membawa anjing Saint Bernard-nya yang bernama Major ke sebuah acara pengumpulan dana. Anjing tersebut dikalungi sebuah kotak untuk tempat bagi para tamu memberikan sumbangan mereka. Namun setelah acara berakhir, Major malah hilang. Stafford yang pergi mencari anjingnya kemudian menemukannya tengah bersama Davies. Keinginan Davies untuk membeli Major bagi putrinya ditolak oleh Stafford. Pemain itu akhirnya malah berhasil membujuk Davies untuk menanamkan uang sebesar £500 yang dapat membantu situasi finansial Newton Heath pada waktu itu. Sesudahnya Davies kemudian ditunjuk sebagai ketua baru dan hal itu menjadi titik balik dimulainya era Manchester United.

7. Rekor kemenangan terbesar yang dicetak oleh Setan Merah terjadi pada 26 September 1956 saat melawan Anderlecht di putaran kedua babak penyisihan Piala Eropa dengan skor akhir 10-0. Namun pertandingan itu diadakan di Maine Road yang notabene merupakan kandang rival sekota Manchester City. Sedangkan rekor kekalahan terbesar bagi United terjadi dengan skor 0-7 yang dialami sebanyak tiga kali. Hal itu terjadi ketika melawan Blackburn Rovers (10 April 1926), Aston Villa (27 Desember 1930), dan Wolverhampton Wanderers (26 Desember 1931).

6. Para pemain United di musim 1993-94 sempat merekam sebuah lagu yang berjudul Come On You Reds. Lagu tersebut dijual bagi umum sejak 25 April 1994, empat minggu sebelum berlangsungnya final Piala FA 1994 antara United dan Chelsea. Lagu tersebut kemudian berhasil menduduki peringkat teratas di jenjang tembang lagu di Inggris selama dua minggu dan bertahan secara total selama 15 minggu dalam jenjang tembang itu. Pertandingan final Piala FA itu sendiri berakhir bagi kemenangan United dengan skor 4-0.

5. United sempat menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperjualbelikan secara bebas di Bursa Efek London sejak tahun 1991. Pada saat pertama kali sahamnya dicatatkan, United diperkirakan bernilai sebesar £47 juta. Semuanya kemudian berakhir pada 16 Mei 2008 saat Keluarga Glazer mengambil alih kepemilikan klub setelah berhasil memiliki 75 persen saham United. Pada waktu itu, total nilai United telah melambung menjadi £800 juta. Tindakan Keluarga Glazer itu membuat sebagian suporter United melakukan protes keras dan sebagian dari mereka akhirnya membentuk klub sepakbola baru yang diberi nama FC United of Manchester yang kini bermain di tingkat keenam liga sepakbola Inggris.

4. Pemain yang paling banyak bermain mengenakan seragam merah United adalah Ryan Giggs yang hingga sekarang telah tampil sebanyak 781 kali. Giggsy melewati rekor yang dipegang oleh Sir Bobby Charlton sebelumnya dengan bermain di final Liga Champions 2008 yang berlangsung di Luzhniki Stadium, Moskwa. Walau demikian, Charlton masih belum bisa dilewati untuk urusan mencetak gol. 249 gol yang dicetaknya masih bertahan sebagai rekor hingga sekarang.

3. Fred The Red yang kini menjadi maskot Manchester United bukanlah maskot pertama yang dimiliki klub itu. Selama tiga tahun dari 1906 hingga 1909, maskot United adalah seekor kambing yang diberi nama Billy. Selain tampil berkeliling di lapangan saat pertandingan kandang, Billy juga ternyata ikut bersama para pemain saat mereka pergi minum. Nasib tragis menimpa Billy ketika para pemain merayakan kemenangan mereka di final Piala FA 1909 melawan Stoke City. Di perayaan tersebut, sang kambing meminum terlalu banyak champagne yang berakibat fatal karena kemudian ia tewas karena keracunan alkohol.

2. Dari urusan prestasi, musim 1998-1999 bisa menjadi puncak bagi United karena pada musim itu mereka berhasil merengkuh Treble, yaitu juara di Liga Primer, merebut Piala FA, dan memenangkan Liga Champions dalam waktu sebelas hari. Liga Primer dimenangkan Setan Merah di hari terakhir musim itu dengan mengalahkan Tottenham Hotspur 2-1. Piala FA kemudian diraih dengan menggebuk Newcastle United 2-0. Bagian terakhir dari Treble itu terjadi di stadion Nou Camp saat United berhadapan dengan Bayern Muenchen di final Liga Champions. FC Hollywood telah unggul 1-0 dan pertandingan telah memasuki waktu tambahan selama tiga menit. Teddy Sheringham kemudian menyamakan kedudukan menjadi 1-1, dan tak lama kemudian Ole Gunnar Solskjaer mencetak gol penentu kemenangan United. Hal itu membuat pihak panitia harus melepas lagi pita dengan warna tim Muenchen yang telah dipasang di piala dengan pita milik United.

1. Salah satu bagian sejarah terpenting dalam sejarah United terjadi pada 6 Februari 1958 saat terjadinya kecelakaan pesawat di Munich. United waktu itu baru saja selesai bertanding di Belgrade melawan klub Yugoslavia Red Star Belgrade. Dalam perjalanan pulang ke Manchester, pesawat yang disewa berhenti di Munich untuk mengisi bahan bakar. Setelah selesai, pesawat sempat batal terbang selama dua kali di tengah cuaca yang turun salju dengan lebat. Akhirnya pada percobaan terbang yang ketiga, pesawat kembali gagal untuk terbang, tergelincir keluar dari landasan dan menabrak sebuah rumah yang membuat pesawat meledak. Secara total ada 23 korban meninggal dari kecelakaan tersebut, dan delapan diantaranya adalah para pemain yang tergabung dalam The Busby Babes. Manajer saat itu Matt Busby mengalami cedera parah dan bahkan sudah dua kali diberikan sakramen perminyakan (bagi mereka yang sudah hampir meninggal) oleh pastur. Busby akhirnya keluar dari rumah sakit 11 hari kemudian dan membangun kembali tim yang hancur itu dan mencapai puncaknya dengan memenangkan Piala Eropa untuk pertama kalinya di tahun 1968.

MU Bantai West Brom, Van Der Sar Cetak Rekor

Oleh Aditya Ramadhan

Edwin van der Sar (foto) mencetak rekor baru di Liga Primer Inggris; dengan tidak kebobolan selama 1.025 menit, ketika Manchester United (MU) membantai tuan rumah West Bromwich Albion lima gol tanpa balas.

Penjaga gawang berusia 38 tahun itu melampaui rekor Petr Cech, dengan 925 menit tanpa kebobolan, yang dibuat pada musim 2004/2005. MU juga mencetak rekor dengan tidak kebobolan dalam sebelas pertandingan berturutan.

Dimitar Berbatov membuka pesta gol Setan Merah menit ke-22. Menit ke-44, atau empat menit setelah West Brom kehilangan skipper Paul Robinson akibat kartu merah, Carlos Tevez menggandakan keunggulan MU.

Di babak kedua, tepatnya menit ke-60, Nemanja Vidic memperbesar keunggulan MU. Setelah itu Cristiano Ronaldo memborong dua gol lainnya, menit ke-65 dan 73.

Kemenangan ini menjamin MU masih berada di papan atas sampai akhir pekan, serta menciptakan tekanan psikologis bagi Liverpool. The Reds bertandang ke kandang Wigan, Rabu (28/1).

Ryan Giggs bermain luar biasa dalam laga ini. Berbatov dan Michael Carrick cukup mengesankan, dan pergerakan Park Ji-sung memaksa Robinson harus menjatuhkannya secara kasar. Namun performa MU menjadi sempurna berkat kehadiran kembali Rio Ferdinand di lini belakang, setelah absen 11 laga akibat cedera punggung.

West Brom mungkin harus menunda mimpinya keluar dari dasar klasemen sampai pekan berikut. Mereka seolah tidak berdaya, meski bermain di depan pendukungnya, akibat kehilangan Jonathan Greening.

Tuan rumah sebenarnya mengawali laga dengan baik. Gianni Zuiverloorn memiliki peluang mencetak gol, ketika bola tembakannya dari jarak 20 yard susah payah ditinju Van der Sar dan dihalau Michael Carrick.

Bencana tuan rumah diawali blunder Scott Carson, yang membuat Berbatov dengan mudah menjebol gawangnya menit ke-22. Blunder itu diulangi menit ke-40, untuk memberi kesempatan Tevez menggandakan keunggulan.

Gary Neville sempat dilanggar di kotak penalti, tapi wasit Rob Styles tidak melihatnya sebagai pelanggaran. Pemain MU sempat protes. Menit ke-33, Ronaldo memiliki peluang bersih mencetak gol. Ia gagal memanfaatkan umpan brilian Ryan Giggs.

Di babak kedua, pelatih Tony Mowbray membuat dua perubahan; menarik Zuiverloon dan Simpson, dan memasukkan James Morrison dan Roman Bednar, tapi semuanya sia-sia. Tidak ada yang bisa dilakukan keduanya di lapangan tengah, karena pemain MU relatif telah mendominasi selusuh sudut lapangan.

Nemanja Vidic leluasa naik ke atas membantu serangan, dan mencetak gol ketiga. Cristiano Ronaldo bebas berkreasi sesukanya, dan memborong dua gol.

Sedangkan West Brom hanya sesekali menyerang, dan memiliki beberapa peluang mencetak gol. Tembakan Ryan Donk, misalnya melayang tipis di ujung mistar Van der Sar.

Soal Tuan Rumah Piala Dunia, PSSI Siap Beri Keterangan Resmi

Oleh Ahmad Yanuar

Saya sempat terkejut ketika membaca berita yang dituliskan Reuters satu jam sebelum Indonesia bertanding melawan Australia di Gelora Bung Karno di kualifikasi Pra-Piala Asia 2011.

Di artikel tersebut tertulis, Indonesia, seperti diklaim FIFA, telah memasukkan proposal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022 secara resmi. Pesaing Indonesia, tak tanggung-tanggung, ada Qatar, Australia dan Jepang dari Asia, dan Inggris dan duo Spanyol-Portugal dari tanah Eropa. Belum lagi beberapa negara lain yang sudah bersiap masuk dan ambil bagian dalam perebutan 'dua potong kue' dari FIFA itu.

Lalu siapkah Indonesia bersaing dengan raksasa-raksasa yang dalam segi infrastruktur, manajemen dan finansial yang lebih mapan?

Saya pribadi menyebut apa yang dilakukan PSSI dengan mengajukan proposal tuan rumah sebagai aksi yang cukup berani, dan terbilang nekad.

Apa yang jadi pertimbangannya? Yang paling harus dibenahi adalah perihal manajerial. Sekarang apa yang bisa Indonesia banggakan dengan manajerial PSSI, atau mungkin lingkup yang lebih kecil, BLI. Jika untuk mengatur even lokal saja masih amburadul, apa jadinya jika even internasional dihelat dan diawasi oleh ratusan juta pasang mata dan media internasional. Jika dinilai buruk, alangkah tercorengnya nama Indonesia.

Faktor lainnya adalah infrastruktur yang kurang memadai. Sampai sekarang ini, stadion dengan standar internasional yang dimiliki Indonesia bisa dibilang tak banyak. Bandingkan dengan negara lain yang juga mengajukan proposal. Mereka tinggal melakukan pembenahan kecil, Wuzzzzzzz, stadion pun sudah siap menghelat laga sekelas event Piala Dunia.

Dukungan finansial juga pasti memegang peranan penting, baik dari sponsor lokal maupun pemerintah. Untuk yang ini, saya yakin pemerintah Indonesia bersedia mengucurkan dana karena mereka juga bisa ikut 'nimbrung' dalam hal pencitraan di mata dunia, itupun bila itu berakhir sukses.

Jadi pada intinya, ada perjudian di dalamnya. Yang dipertaruhkan adalah kredibilitas pihak penyelenggara dan juga Indonesia sebagai suatu negara.

Itu adalah sisi negatifnya. Dan seperti yang diungkapkan Harvey Dent dalam sekuel Batman, The Dark Knight, 'Hari akan makin gelap dan suram sebelum kembali terang." Ya, selalu ada sisi dan efek positif yang bisa diambil.

Apa itu? Pencitraan Indonesia sebagai sebuah negara yang aman, sehingga membuka peluang investasi bagi negara lain adalah salah satunya. Dengan demikian, hal tersebut bisa membuka peluang kerja yang lebih besar untuk warga negaranya.

Pembenahan infrastruktur stadion pun juga bisa memberi lahan pekerjaan baru bagi masyarakat yang kurang beruntung saat krisis finansial dunia belakangan ini.

Jika benar dihelat di Indonesia, perekonomian negara pastinya ikut terbantu. Penjualan souvenir juga akan memberi pilihan bagi masyarakat untuk menambah penghasilan. dan masih banyak lagi angin segar jika memang proyek PSSI ini bisa goal.

Tapi, ya itu tadi, masih harus banyak pembenahan, dan waktu satu tahun untuk meyakinkan FIFA sebelum mereka membuat keputusan pada Desember 2010. Perhelatan Piala Asia 2007 harusnya menjadi bahan pembelajaran tersendiri. Meski dinilai sukses dalam hal prestasi, namun tidak demikian dengan teknis penyelenggaraan. Banyak sekali catatan yang harus dibenahi.

Jadi bisakah Indonesia? Bagaimana menurut Anda pembaca GOAL.com Indonesia tentang kemungkinan dan kemampuan Indonesia menghelat event sekaliber Piala Dunia?